Kamis, 27 Desember 2007

DISIPLIN DAN WAKTU

DISIPLIN DAN WAKTU
Berbicara tentang disiplin tidak bisa lepas dari tujuan yang ingin diraih. Karena tujuan turut mempengaruhi sikap seseorang. Selama tujuan belum dapat dicapai, dia akan selalu berusaha untuk mencapainya. Sehingga semua aktifitas yang tidak terkait dengan tujuan, akan disingkirkannya. Dia akan melakukan kegiatan yang hanya berkaitan dengan tujuan.
Disiplin juga terkait dengan 3 jenis hak. Hak Allah, hak diri sendiri dan hak orang lain. Di dalam hidup ini, kita tidak bisa lepas dari ketiga hak di atas. Masing-masing mempunyai hak. Rasulullah memberikan contoh hal itu. Beliau saw melakukan shalat malam, namun beliau juga memperhatikan hak tubuhnya, beliau juga istirahat. Beliau saw berpuasa, namun beliau juga berbuka, beliau memperhatikan hak tubuhnya.
Suatu ketika gubernur kota Himsha Sa'id bin 'Amir, dimasa kekhalifan Umar bin Khaththab ra., pernah ditanya oleh rakyatnya. Mengapa gubernur Sa'id tidak mau menerima pengaduan rakyat di malam hari? Beliau menjawab bahwa dirinya telah melayani rakyat sepanjang siang, sedangkan waktu malam dia khususkan untuk Allah swt.
Abdurrahman bin 'Auf ra. adalah salah satu sahabat Rasulullah saw yang kaya. Dia membagikan hartanya dalam tiga kelompok. Ada bagian harta yang siap untuk dipinjamkan untuk orang lain. Ada pula bagian hartanya yang dalam bentuk piutang. Sedangkan bagian lain adalah bagian untuk keluarganya. Sahabat Rasulullah ini memperhatikan hak orang lain dan hak keluarganya.
Seorang muslim dituntut untuk dapat selalu beribadah, baik beribadah memenuhi hak Allah, hak dirinya dan hak orang lain. Oleh karena itu, seorang muslim harus selalu memperhatikan ketiga jenis hak ini. Tidak boleh dia melakukan shalat malam terus, tanpa memperhatikan hak tubuhnya. Tidak boleh dia hanya memperhatikan hak orang lain saja, namun hak Allah diabaikan. Karena ketentuan inilah, kaum muslimin menjadi umat yang disiplin.
Di dalam kehidupan, manusia dibatasi oleh waktu. Dalam sehari manusia diberi jatah waktu selama 24 jam. Jika aktifitas yang harus dilakukan oleh manusia melebihi waktu yang tersedia, maka dia harus memilih mana yang harus dikerjakannya terlebih dahulu. Disinilah keuntungan dari umat Islam. Umat Islam diajarkan mana perbuatan yang mempunyai status hukum wajib dan mana yang sunnah, serta mana yang berhukum mubah. Dari ketentuan ini, seharusnya kaum muslim menjadi umat yang disiplin.
Di dalam kehidupannya, umat Islam tidak pernah lepas dari waktu. Umat Islam dalam sehari diwajibkan menunaikan shalat lima waktu. Shalat tersebut harus ditunaikan pada waktu-waktu tertentu. Tidak boleh shalat subuh dikerjakan di waktu dzuhur dan seterusnya. Umat Islam –terutama yang pria- diwajibkan untuk menunaikan shalat Jum'at. Shalat ini hanya boleh ditunaikan pada hari Jum'at saja. Kaum muslimin juga diwajibkan untuk menunaikan shaum di bulan Ramadhan. Ibadah haji juga hanya boleh ditunaikan pada bulan Dzulhijjah saja, tidak boleh ditunaikan pada bulan-bulan yang lain. Semua ketentuan di atas seharusnya dapat membentuk kaum muslimin menjadi umat yang disiplin. Apakah kaum muslimin telah menjadi umat yang disiplin?
Berbicara tentang disiplin tentu tidak dapat lepas dari waktu. Waktu dan umur adalah sesuatu yang amat berharga. Jika ada yang mengatakan waktu itu adalah emas, sebenarnya waktu lebih berharga daripada emas. Betapa tidak! Emas, tanah, rumah, mobil dapat dibeli. Sedangkan waktu tidak dapat diperjual belikan. Siapa yang ingin menjual waktu luangnya? Oleh karena itulah manfaatkanlah waktu.
Seorang tabi'in yang bernama Hasan Bashri berkata, "Wahai anak Adam! Saya adalah hari yang baru. Saya bersaksi atas amal perbuatanmu, oleh karena itu manfaatkanlah saya. Persiapkanlah dirimu dengan memanfaatkanku. Jika saya telah pergi, maka saya tidak akan kembali lagi hingga hari kiamat."
Banyak para ulama yang berkata, "Salah satu tanda kemurkaan dan kebencian Allah terhadap seorang hamba adalah bila hamba tersebut menyia-nyiakan waktu. Salah satu tanda kecintaan dan keridhaan Allah pada hamba-Nya adalah bila hamba itu sibuk melakukan berbagai kegiatan, bahkan kegiatannya lebih banyak dari waktu yang tersedia."
Jadi, jika anda sibuk janganlah mengeluh. Lebih baik pusing karena banyak pekerjaan daripada pusing tidak ada pekerjaan. Kenapa? Karena Allah swt mencitai orang seperti ini.
Selain itu, waktu kosong sama saja dekat dengan maksiat. Di dalam karya Amru Khalid yang berjudul Hatta yughayyiru maa bi anfusihim, dijelaskan, mengapa Zulaikha istri raja Aziz menggoda nabi Yusuf? Karena Zulaikha adalah wanita yang tidak mempunyai kegiatan. Dia tidak mempunyai kegiatan yang bermanfaat sedikitpun.
Orang yang benar-benar mengerti tentang berharganya waktu, dia tidak akan membuang waktunya dengan sia-sia. Dia akan berbuat sesuatu yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita. Dia bukan saja manfaatkan usianya, tapi dia manfaatkan setiap hembusan nafasnya.
Di dalam buku yang sama, Amru Khalid mencantumkan keterangan sebagai berikut,
Pada suatu ketika Ibnu Al-Jauzi dihadang oleh seorang pria. Pria tersebut berkata, "Mari kita duduk dan berbicara bersama." Ibnu Al-Jauzi berkata, "Kalau begitu, hentikanlah peredaran matahari!!"
Ibnu Uqail telah mengarang sebuah buku fenomenal, nama bukunya adalah 'Al-Funun'. Buku ini disusun dalam 800 jilid, merupakan buku tertebal sejak zaman nabi Adam hingga hari kiamat (insya Allah).
Seorang hafidz dan ahli hadits yang bernama Ibnu Rajab berkata, "Saya telah menulis dengan kedua jari ini lebih dari 2000 jilid." Kemudian ada orang yang menghitung dengan membagi-bagi semua karyanya ke dalam hitungan hari selama hidupnya. Setelah dihitung, ternyata Ibnu Rajab setiap harinya dapat menghasilkan 9 buku!!
Imam Nawawi –semoga Allah memberinya rahmat- pengarang buku Riyadhush Shalihin, wafat pada usia 40 th. Buku yang dikarang beliau selama hidup berjumlah 500 buku.
Sa'ad bin Mu'adz memeluk agama Islam di saat usianya 30 th. Dia wafat pada usia 37 th. Rasulullah saw bersabda, "Arsy Allah bergetar ketika Sa'ad bin Mu'adz wafat." (HR Muslim 6295, At-Tirmidzi 3848). Ketika jenazah Sa'ad bin Mu'adz diusung, ringan sekali rasanya. Nabi saw bersabda, "Para malaikat turut mengusung jenazah Sa'ad bin Mu'adz." (HR At-Tirmidzi 3849)
Alangkah berkahnya usia sahabat Rasulullah ini. Hanya 7 tahun memeluk Islam, namun sudah mempunyai prestasi seperti ini.
Bagaimana dengan kita? Semoga Allah memberikan kita sisa usia yang berkah. Semoga Allah selalu memberikan kesadaran kepada kita tentang berharganya waktu. Sehingga kita menjadi umat yang disiplin, menjadi umat yang maju. Aamiin.

Tidak ada komentar: