Jumat, 25 April 2008

HIKMAH PERISTIWA

HIKMAH PERISTIWA

Kita mungkin masih ingat dengan peristiwa kebakaran di Pasar Tanah Abang. Anda mau tahu siapa saja yang menjadi korbannya? Yang pasti, para pedagang yang memiliki kios di pasar ini menjadi korbannya. Selain itu, para pedagang yang menitipkan barang di pasar ini. Maklum, pasar ini dulu –entah sekarang- termasuk salah satu pasar grosir terbesar. Para pengusaha home industri bordir di Tasikmalaya termasuk menjadi korban peristiwa ini. Banyak hasil bordir di pasar Tanah Abang yang belum sempat terjual, ikut terbakar. Barang-barang hasil bordiran yang tadinya siap dikirim ke pasar Tanah Abang, menjadi barang yang menumpuk. Sementara itu, para pengrajin bordir yang telah menghasilkan berbagai karyanya belum mendapat bayaran.

Selain home industri bordir di Tasikmalaya, pengusaha batik di Pekalongan juga menuai dampaknya. Batik Pekalongan yang biasanya dikirim ke pasar Tanah Abang, tidak dapat lagi dipasarkan di sana. Seingat saya, pengusaha batik Pekalongan sebelumnya juga mengalami keadaan yang sama. Setelah peristiwa ledakan bom di Bali, omset penjualan batik Pekalongan di sana menurun.

Lain lagi dengan para pengusaha PJTKI (Perusahaan yang memberangkatkan warga negara Indonesia untuk menjadi Tenaga kerja di luar negri). Perusahaan PJTKI akan mengalami kelesuan usaha di saat negara tujuan sedang bermasalah. Ketika negara Arab sedang mengalami krisis, maka dampak akan dirasakan oleh para pengusaha PJTKI yang memberangkatkan ke negara-negara Arab. Walhasil, kegiatan usaha di PJTKI menjadi terhenti. Terhentinya kegiatan para pengusaha PJTKI berdampak kepada pendapatan pihak-pihak lainnya. Medical Centre misalnya. Biasanya, Medical Centre melayani pemeriksaan calon tenaga kerja yang akan bekerja di luar negri. Jika seseorang ingin bekerja di luar negri, maka tahap pertama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan di Medical Centre. Bila tidak ada pemberangkatan ke negara Arab (karena adanya krisis di Timur Tengah), berarti tidak ada pemeriksaan di Medical Centre. Itu berarti tidak ada pemasukkan bagi Medical Centre. Dampak selanjutnya adalah tidak ada pembuatan paspor. Karena seorang calon tenaga kerja yang ingin membuat paspor harus memiliki hasil pemeriksaan kesehatan dari Medical Centre dan hasilnya harus berstatus FIT alias sehat. Karena tidak ada seorang pun yang memeriksakan kesehatan di Medical Centre, maka tidak ada seorang pun yang membuat paspor. Itu berarti pemasukkan imigrasi juga tersendat.

Berbagai peristiwa di atas merupakan contoh dari kekuasaan Allah. Jika Allah ingin menyempitkan rezki seseorang dapat dengan mudah dilakukan-Nya. Allah berfirman, "Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS Ar-Ra'ad (13);26)

Allah berfirman, "Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya." (QS Al-Isra' (17):30)

Tidak ada komentar: