Senin, 07 April 2008

CREATIVE WRITING (BAGIAN KEDUA)

CREATIVE WRITING (BAGIAN KEDUA)

Masih dalam buku yang sama; Creative Writing, A.S. Laksana dalam bab kedua menulis dengan judul "Anda Hanya Perlu Action, Itu Saja!"

Dalam bab kedua ini, Mas A.S. Laksana membuka dengan tulisan mengenai seorang remaja yang sedang jatuh cinta menjadi produktif menulis. Remaja ini menjadi produktif menulis puisi. Berbagai kata indah terangkum sinergi membentuk kalimat-kalimat yang semerbak mewangi. Seorang mahasiswa yang juga sedang jatuh cinta akan mampu membuat berbagai makalah atau tugas kuliah untuk orang yang sedang diincarnya.

Kedua orang ini akan berubah menjadi pemabuk, bila cinta mereka ditolak.

Pada alenia selanjutnya, Mas A.S. Laksana meluruskan kedua sikap di atas. Seharusnya orang menulis dalam suasana hati apapun. Apakah sedang jatuh cinta, patah hati, sedih atau gembira. Bahkan ketika tidak sedang memiliki ide.

Mas A.S. Laksana menjelaskan persepsi kekeliruan masyarakat sekarang bahwa ide itu akan datang dengan sendirinya. Beliau mengatakan bahwa penulis hebat tidak akan berdiam diri, menyepi untuk memperoleh sebuah ide.

Pendapat ini juga pernah disampaikan oleh seorang penulis wanita yang bernama Clara Ng. Dalam suatu acara di layar kaca, Clara ditanya, "Apakah untuk mencari ide Mbak Clara harus menyepi terlebih dahulu?" Mbak Clara menjawab, "Seorang penulis haruslah orang yang gaul dan bukannya menyepi."

Menurut Mas A.S. Laksana ide itu dipancing, ditangkap dan dikembangkan. Menulis apa saja adalah salah satu cara untuk memancing datangnya ide.

Saya setuju dengan pendapat ini. Karena saya pernah mencobanya. Saya mencoba memilih 3 kata secara acak. Dari 3 kata ini, saya mencoba sebuah tulisan. Setelah tulisan itu selesai, ternyata tulisan tersebut tidak memancing keluarnya sebuah ide. Saya coba sekali lagi, juga dengan pilihan 3 kata secara acak. Tulisan pun selesai, namun sepertinya ide belum juga muncul. Hingga suatu saat; masih dengan cara yang sama, ide itu muncul. Dari 3 kata menjadi satu alenia. Dan sekarang sudah menjadi sekitar 40-an halaman. Dari 3 kata ini, terbayang sebuah plot/kerangka karangan secara garis besar. Oleh karena itu, tulislah apa saja!

Jika ide menjadi penghalang kita untuk menulis, Eka Budianta dalam bukunya yang berjudul "Menggebrak Dunia Mengarang", pernah membuat suatu analogi. Analoginya begini; bagi anak kecil segala sesuatu dapat menjadi mainan. Bagi orang dewasa atau penulis segala sesuatu dapat menjadi tulisan.

Oleh karenanya, kita hanya perlu action itu saja! Ide bukan merupakan penghambat untuk menulis. Suasana bete', bad mood, sedih, broken home atau broken heart juga bukan merupakan penghalang untuk menulis. Malah seharusnya semua suasana hati ini dijadikan pemicu, dijadikan sebuah ide untuk menulis!

Jika ingin dapat berenang, kita harus berenang, harus mencebur ke kolam renang, sungai atau ke laut.

Kalau ingin dapat piawai dalam beladiri, maka dia harus latihan. Baik latihan perminggu maupun latihan perhari.

Selamat menulis! Tetap semangat menulis!

BERSAMBUNG

KE ARNAB20.MULTIPLY.COM

Tidak ada komentar: