Senin, 05 Mei 2008

BELAJAR DARI NYAMUK

BELAJAR DARI NYAMUK

Pernahkah kita mengeluh karena merasa amat lelah bekerja? Pernahkah kita merasa diperlakukan tidak adil, karena tenaga dan pikiran yang kita keluarkan dalam mencari nafkah tidak seimbang dengan imbalan yang diterima?

Sikap mengeluh dan perasaan yang tergambar di atas, mungkin sering kita temukan, bahkan mungkin kita rasakan sendiri.

Tapi pernahkah kita terpikir, bagaimana perjuangan seekor nyamuk dalam mencari nafkah? Dia terbang dan hinggap di kulit seseorang dan pindah lagi ke kulit yang lainnya. Nyamuk adalah hewan yang senantiasa membutuhkan transfusi darah. Pekerjaannya untuk mencari makan selalu mengandung resiko. Betapa tidak? Taruhannya nyawa. Sedikit saja dia bengong atau keasyikan menghisap darah seseorang, maka nyawanya akan melayang. Plak! “Mati kau!” begitulah maki orang yang darahnya dihisap oleh nyamuk.

Kelelahan dan kejemuan kita dalam bekerja dan mencari nafkah tidak sebanding resiko yang harus ditanggung oleh seekor nyamuk.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ada sebagian dosa yang tidak bisa terhapus oleh shaum atau shalat. Beliau ditanya, "Apakah yang dapat menghapuskannya, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Bekerja mencari nafkah penghidupan." (HR Abu Nu'aim, dalam Al-Hilyah)

Rasulullah pernah mencium tangan Sa'ad bin Mu'adz ra, tatkala beliau melihat bekas-bekas kerja pada tangan Sa'ad, beliau bersabda, "(Ini adalah)dua tangan yang dicintai Allah ta'ala."

Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS Al-Baqarah (2):26)

3 komentar:

Unknown mengatakan...

salam kenal kak.... tuker link yuk??? btw aku suka tulisan2 kakak...

Anonim mengatakan...

assalamualaikum

Bang, katanya menyentuh sekali
MasyaAllah

arya mengatakan...

Terus terang, baru kali ini tulisan saya di blogspot dikomentari. Terima kasih c-yakuw dan rinahasan atas komentarnya