Selepas Maghrib, hujan turun di daerah Bambu Wulung. Pula di daerah tempat mangkalnya Mas Bejo, tukang nasi goreng. Jalanan yang basah menuju kediaman juga menunjukkan demikian.
Alhamdulillah hujan kini sudah mulai turun. Mereka yang kekeringan, sulit memperolah air, semoga sudah mulai tersenyum kembali.
Senang rasanya, lega rasanya melihat mereka yang sulit memperoleh air, kini sudah mulai bisa berharap. Berharap sesuai dengan pepatah ‘Panas setahun dibalas dengan hujan sehari’.
Dua mobil angkot berpapasan. Salah satunya sarat dengan penumpang. Melihat kondisi ini, temannya yang satunya lagi mengacungkan jempol. Senang melihat rezeki temannya sedang berkah.
“Gimana dagangannya?” tanya salah seorang tukang roti pada sahabatnya
“Alhamdulillah, lihat saja! Tinggal dua potong, “ jawab bang Miun
“Alhamdulillah jam segini udah tinggal dua potong. Gw masih lumayan banyak nih,” jelas sahabat Miun.
“Gw doain, semoga rezeki elo berkah hari ini,”
“Aaamiiin.”
Senang melihat mereka yang kekeringan sudah mulai tersenyum. Acungan jempol seorang supir angkot pada sahabatnya yang membawa angkot dengan sarat penumpang. Ikut bersyukur atas lakunya dagangan sahabatnya.
Ketiga pemandangan ini patut untuk dijaga, dilanjutkan. Mungkin dengan menjaga dan melestarikan pemandangan seperti ini, kondisi jalan raya tidak penuh dengan sopir yang ugal-ugalan. Tidak akan ada saling menjatuhkan antar pedagang.
Indahnya dunia ini yang penuh kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar